Design a site like this with WordPress.com
Mulakan

ULAMAK PAS MENGAJAR CARA UMAT ISLAM BOLEH MAKAN DAGING HARAM.

Jika didengar penjelasan salah seorang ulama terkenal PAS, orang Islam di negara ini tidak perlu lagi berasa gusar kalau-kalau termakan daging haram yang diimport.

Bahkan, kata Ahmad Dusuki Abd Rani, hal itu “tidak menjadi masalah” lagi kerana beberapa sebab.

Melalui penjelasan yang diberikan Ikon Dakwah Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim) itu, dia berkata isu daging haram yang sedang hangat diperkatakan sekarang adalah hal yang sudah lepas.

“Kita tak tahu (pada masa itu) halalkah (atau) haram tapi dah masuk dalam tubuh badan kita, maka itu menjadi perkara yang dipanggil (hal) dah lepas, tak perlu untuk kita cari dan cungkil kembali,” katanya dalam satu hantaran berbentuk video pendek di media sosial hari ini.

Tambah Ahmad Dusuki jika daging tersebut memang diketahui haram, maka memang Islam melarang umatnya untuk memakan bahan tersebut atau berdepan dengan seksaan neraka.

“Jadi, kalau yang dah lepas-lepas, tak jadi masalah, cuma kita diajar supaya beristighfar dan bertaubat kepada Allah,” katanya.

Isu kartel daging haram yang didedahkan baru-baru ini mengejutkan banyak pihak dan disusuli pula dengan satu pihak menuding jari kepada pihak lain.

Kegiatan itu – yang berselindung di sebalik pensijilan ‘halal’ pihak berkuasa agama – dilaporkan berlaku sejak berpuluh tahun silam.

Ia mendorong perhatian orang ramai tertumpu kepada Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) yang bertanggungjawab dalam kuasa memberikan sijil halal dalam negara ini.

Untuk rekod Jakim terletak di bawah Jabatan Perdana Menteri yang kini diketuai bekas mufti Wilayah Persekutuan Dr Zulkifli Mohamad serta timbalannya Ahmad Marzuk Shaary yang juga ahli parlimen PAS dari kawasan Pengkalan Chepa.

Ahmad Dusuki yang juga kini menjadi yang dipertua PAS Shah Alam berkata sesetengah ulama dulu pula mempunyai kaedah agar daging haram yang masuk ke badan mereka boleh “dineutralkan” dengan cara tersendiri.

“Ada sesetengah orang alim ulama, dia baca ayat-ayat al-Quran untuk menjadikan neutral balik benda-benda yang haram tadi.

“Dia baca, banyakkan zikir dan sebagainya… (jadi) tak ada masalah, jangan bimbang,” katanya.

Berita penuh : https://www.malaysiakini.com/news/556741

Makan daging haram : Hal yang sudah berlalu, tak perlu cungkil kembali – Ulama Pas

ULAMAK PAS BERJAYA MENIPU ALLAH SWT DAN HIDUP SELESA SEKARANG.

TUJUH PEMIMPIN TERBURUK DI AKHIR ZAMAN

Setidaknya menurut hadits-hadits Rasulullah Saw ada 7 tanda pemimpin yang dimurkai dan terburuk di akhir zaman, antara lain:

1. Para Pemimpin Sesat

Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ»

“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibbân).

Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan mengatakan:

“Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar amal kalian tidak sia-sia.”

2. Para Pemimpin Bodoh

Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah ﷺ berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:

«أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ »

“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad)

Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah ﷺ . Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.

3. Para Pemimpin Penolak Kebenaran, Penyeru Kemungkaran

Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ»

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

4. Para Penguasa Yang Memerintah dengan Mengancam Kehidupan dan Mata Pencaharian

Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ»

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (benjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji) keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi pada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani)

5. Para Pemimpin Yang Mengangkat Pembantu Orang-orang Jahat, dan Mengakhirkan Shalat (Mengabaikan Syari’ah)

Dari Abu Hurairah ra yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

« يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا»

“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai, pegawai kanan, dan polisi.” (HR. Thabrani)

Ada riwayat lain seperti hadits di atas dengan matan yang sedikit berbeda:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلا يَكُونَنَّ عَرِيفًا ، وَلا شُرْطِيًا ، وَلا جَابِيًا ، وَلا خَازِنًا

Daripada Abu Sa’id dan Abu Hurairah mereka berdua berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

“Akan datang atas kalian pemerintah yang rapat dengan seburuk-buruk manusia dan melewat-lewatkan sholat (sehingga terkeluar) daripada waktunya. Maka barangsiapa antara kalian yang menemui keadaan ini janganlah menjadi pegawai kanan, jangan polisi, jangan pemungut cukai dan jangan (pula menjadi) bendahari.” (HR. Ibn Hibban dalam Sahih-nya [4586])

6. Para Pemimpin Diktator (Kejam Dan Tangan Besi)

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّ شَرَّ الوُلاَةِ الحُطَمَةُ»

“Sesungguhnya seburuk-buruknya para penguasa adalah penguasa al-huthamah (diktator).” (HR. Al-Bazzar)

Pemimpin al-huthamah (diktator) adalah pemimpin yang menggunakan politik tangan besi terhadap rakyatnya.

Dari Abu Layla al-Asy’ari bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«وسَيَلي أُمَرَاءُ إنْ اسْتُرْحِمُوا لَمْ يَرْحَمُوا، وإنْ سُئِلُوا الحَقَّ لَمْ يُعْطُوا، وإِنْ أُمِرُوا بالمَعْرُوفِ أَنْكَرُوا، وسَتَخَافُوْنَهُمْ وَيَتَفَرَّقَ مَلأُكُمْ حَتى لاَ يَحْمِلُوكُمْ عَلى شَيءٍ إِلاَّ احْتُمِلْتُمْ عَلَيْهِ طَوْعاً وَكَرْهاً، ادْنَى الحَقِّ أَنْ لاَ تٌّاخُذُوا لَهُمْ عَطَاءً ولا تَحْضُروا لَهُمْ في المًّلاَ»

“Dan berikutnya adalah para pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani (rakyat), mereka tidak mengasihani; jika mereka diminta untuk menunaikan hak (rakyat), mereka tidak memberikannya; dan jika mereka disuruh berlaku baik (adil), mereka menolak. Mereka akan membuat hidup kalian dalam ketakutan; dan memecah-belah tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani kalian dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa, baik kalian suka atau tidak. Serendah-rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak mengambil pemberian mereka, dan tidak kalian tidak menghadiri pertemuan mereka.” (HR. Thabrani)

7. Para Penguasa Zindik (Pura-Pura Beriman)

Dari Ma’qil bin Yasar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي: إِمَامٌ ظَلُومٌ، وَكُلُّ غَالٍ مَارِقٍ»

“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’atku: pemimpin yang bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama.” (HR. Thabrani).

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Akan datang kepada masyarakat tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada tahun-tahun itu pembohong dipandang benar, yang benar dianggap bohong; pada tahun-tahun tersebut pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah ruwaibidhah.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah ruwaibidhah itu?” Rasulullah menjawab, “Orang bodoh yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik.” (Dalam riwayat lain disebutkan, ruwaibidhah itu adalah “orang fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik” dan “al-umara [pemerintah] fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik”).” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Ya’la dan al-Bazzar)

Kartel daging haram ciplak tiga jenama daging Australia

Jabatan Perkhidmatan Kuarantin dan Pemeriksaan Malaysia (Maqis) mengenal pasti tiga jenama popular produk daging sejuk beku keluaran Australia yang dipercayai telah dipalsukan sebelum diedar di pasaran tempatan.

Perkara itu terbongkar susulan penemuan terbaharu kotak terbabit yang masih belum digunakan di longgokan gudang kartel berkenaan di Senai di sini.

Pengarah Bahagian Dasar dan Perancangan Maqis, Siti Nur Ahmad berkata, kartel terbabit dipercayai menyalahgunakan jenama tersebut dengan memasukkan daging-daging yang diimport dari negara yang tidak mendapat pengiktirafan halal.

“Kita percaya kotak-kotak ini ditempah kartel dari sebuah premis lain dengan meniru jenama terbabit seolah-olah ia adalah tulen.

“Bagi mengaburi pengguna, kartel tersebut juga membuat cop serta pelekat palsu halal,” katanya kepada Sinar Harian.

Antara kotak-kotak baharu yang ditemui di sebuah gudang kartel di Senai, Johor dipercayai akan digunakan untuk tujuan pembungkusan semula daging sejuk beku yang diimport dari sumber negara yang tidak sah.

Beliau berkata, untuk rekod Maqis, produk original itu adalah produk yang diimport dari Australia.

Katanya, beberapa produk daging sejuk beku yang ditemui di tempat simpanan gudang kartel itu turut menemui produk daging lain berupa daging angsa, itik serta ayam.

“Untuk makluman, daging itik dan angsa adalah daging yang tidak dibenarkan diimport dari mana-mana negara,” katanya.

Rabu lalu, susulan pendedahan Sinar Harian, sepasukan pegawai dan anggota Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna (KPDNHEP), Maqis, Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) Johor, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) serta Jabatan Agama Islam Negeri Johor (JAINJ) menyerbu gudang terbabit pada jam 10.30 pagi.

Siasatan mendedahkan kegiatan penyeludupan masuk yang dilakukan sindiket terbabit dipercayai menggunakan dokumen palsu termasuklah borang kastam, permit import, sijil halal atau pun resit bayaran.

Bagi mengaburi mata pihak berkuasa, pada masa sama, sindiket turut mengimport daging dari sumber yang sah sebelum dibawa ke gudang terbabit dan akan diletakkan di satu bahagian khas untuk disimpan.

Pemeriksaan lanjut juga mendapati daging yang dicurigai itu kemudian akan dibungkus semula di dalam sebuah bilik yang dilengkapi mesin pemotong.

Daging tersebut akan dimasukkan di dalam kotak sebelum ditampal dengan pelekat serta dicop dan dilabel seakan-akan daging terbabit adalah halal.

Berita Penuh : https://www.sinarharian.com.my/article/113375/LAPORAN-KHAS/Kartel-ciplak-tiga-jenama-daging-Australia

Isu seludup daging di luar bidang kuasa dan tanggungjawab JAKIM – Pengarah Kanan

Isu penyeludupan daging yang hangat diperkatakan sekarang adalah di luar bidang kuasa dan tanggungjawab Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), kata Pengarah Kanan Bahagian Penyelidikan Jakim Datuk Dr Sirajuddin Suhaimee.

Beliau berkata, peranan pasukan Jakim adalah memeriksa sama ada sesebuah rumah penyembelihan di luar negara, mematuhi hukum syarak dari aspek proses penyembelihan sehinggalah daging itu dibungkus dan dimasukkan ke dalam kotak dalam keadaan bebas cemar.

“Permit mengimport daging dikeluarkan oleh Jabatan Perkhidmatan Kuarantin dan Pemeriksaan Malaysia (Maqis).

“Apabila produk itu sampai ke pintu masuk negara, Jabatan Kastam Diraja Malaysia akan melihat dari segi cukai.

“Selepas produk daging itu berada di gudang di dalam negara ia adalah tertakluk di bawah Akta Perihal Dagangan 2011 di bawah Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna (KPDNHEP),” kata Sirajuddin.

Beliau berkata demikian dalam segmen khas ‘Tanya Jakim bertajuk SOP Sijil Halal: Di Mana Silapnya?’, yang disiarkan secara dalam talian di akaun laman sosial Facebook Jakim hari ini.

Sirajuddin berkata Jakim menyedari banyak pihak mempersoalkan jabatan itu, apabila tidak mengeluarkan sebarang kenyataan berhubung isu penyeludupan daging import, yang didedahkan media baru-baru ini dan tidak mendedahkan senarai nama syarikat atau jenama yang terlibat.

Menjawab persoalan itu, beliau berkata pihak berkuasa seperti KPDNHEP sedang menjalankan siasatan, mengenai perkara tersebut dan akan mendedahkan hasilnya apabila siastan kes berkenaan selesai.

“Biarlah siasatan dijalankan dengan cara terbaik tanpa gangguan. Berikan ruang agensi yang berkaitan untuk menyiasat. Maklum balas (Jakim) akan menimbulkan suasana tidak baik, kalau (Jakim) keluarkan kenyataan akan menjejaskan siasatan,” katanya.

Sejak isu tersebut timbul, banyak pihak mempersoalkan Jakim, kerana mereka menganggap agensi itu bertanggungjawab sepenuhnya dalam proses membawa masuk daging dari luar negara.

Ditanya sama ada benar atau tidak aktiviti penyeludupan daging itu sudah 40 tahun berlaku, beliau berkata perkara itu tidak dapat disahkan atau dinafikannya, kerana ia merupakan dakwaan dari pihak industri dan bukannya agensi atau badan penguat kuasa.

Isu daging seludup menjadi hangat apabila media melaporkan mengenai kegiatan kartel yang menyeludup daging sejuk beku dari China, Ukraine, Brazil dan Argentina, sebelum membungkus semula daging berkenaan menggunakan logo halal di sebuah gudang di Senai, Johor.

Berita penuh : https://www.malaysiakini.com/news/556783